PENDAHULUAN
Berdasarkan
teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang
yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang(barang
produksi). Contohnya membangun rel kereta api atau pabrik. Investasi adalah suatu
komponen dari PDB dengan rumus PDB = C + I + G + (X-M). Fungsi investasi pada
aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik dan mesin)
dan investasi residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi
pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i). Suatu
pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana
tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi
sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang.
Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri
untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari
investasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga.
Tingkat
suku bunga sangat berperan penting dalam jalannya sebuah investasi, karena
tanpa adanya bunga maka masayarakat enggan untuk berinvestasi karena tujuan
investasi ialah mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang jika saja tidak
ada bunga orang yang berinvestasi akan merugi karena daya beli uang akan
menurun seiring berjalannya waktu. Maka dari itu jika dalam perbankan
konvensional memberikan bunga sedangkan bagi perbankan syariah memberikan bagi
hasil atas investasi tersebut.
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Investasi
Pengertian
investasi menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam PSAK : adalah suatu aktiva
yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accreation of wealth)
melalui distribusi hasil investasi (seperti: bunga, royalti, deviden dan uang
sewa), untuk apresiasi nilai investasi atau untuk manfaat lain bagi perusahaan
yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan.
Pengertian
investasi menurut James C Van Horn (1981) :Yaitu kegiatan yang dilangsungkan
dengan memanfaatkan kas pada masa sekarang ini, dengan tujuan untuk
menghasilkan barang di masa yang akan datang.
Pengertian
investasi menurut Henry Simamora (2000:438) : Investasi adalah suatu aktiva
yang digunakan oleh perusahaan untuk pertumbuhan kekayaannya melalui distribusi
hasil investasi (seperti pedapatan bunga, royalty, deviden, pendapatan sewa dan
lain – lain), untuk apresiasi nilai investasi, atau untuk manfaat lain bagi
perusahaan yang berinvestasi, seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan
dagang.
Pengertian
investasi menurut Fitz Gerald (1978): Yaitu aktivitas yang berkaitan dengan
usaha penarikan sumber-sumber yang dipakai untuk mengadakan modal barang pada
saat sekarang ini. Barang modal tersebut akan menghasilkan aliran produk baru
di masa yang akan datang. Fitz Gerald juga mengungkapkan bahwa investasi yaitu
aktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan sumber-sumber untuk dipakai
mengadakan barang. Dari modal tersebut akan dihasilkan aliran produk baru di
masa yang akan datang.
B.
Nilai Waktu dan Uang
Nilai waktu uang merupakan konsep sentral
dalam manajemen keuangan. Pemahaman nilai waktu uang sangat penting dalam studi
manajemen keuangan. Banyak keputusan dan teknik dalam manajemen keuangan yang
memerlukan pemahaman nilai waktu uang. Biaya modal, analisis keputusan
investasi (penganggaran modal), analisis alternatif dana, penilaian surat
berharga, merupakan contoh-contoh teknik dan analisis yang memerlukan pemahaman
konsep nilai waktu uang.
Manajer keuangan juga perlu memahami konsep
nilai waktu uang yang diperlukan dalam mengambil keputusan ketika akan
melakukan investasi pada suatu aktiva dan pengambilan keputusan ketika
akan menentukan sumber dana pinjaman yang akan dipilih.
1.
Nilai
Masa Mendatang (Future Value)
Future Value (FV) digunakan untuk menghitung nilai
investasi yang akan datang berdasarkan tingkat suku bunga dan angsuran yang
tetap selama periode tertentu.
Rumus ke-1 FV = PO (1+r)
di mana, FV = nilai masa mendatang ( satu tahun )
PO = nilai saat ini
r
= tingkat bunga
Rumus ke-2
FVn = PV0 ( 1 + r )n
di mana, FVn = nilai masa mendatang ( tahun ke-n)
PV0 = nilai saat ini
r
= tingkat bunga
n
= jangka waktu
2. Nila Sekarang (
Present Value )
Present Value digunakan untuk
untuk mengetahui nilai investasi sekarang dari suatu nilai dimasa datang.
Rumus
PV0 = FVn
/ [ ( 1 + r )n ]
3. Tingkat Bunga Efektif
Tingkat
bunga efektif ingin menghitung tingkat bunga ‘efektif’, yaitu tingkat bunga
yang memperhitungkan pross penggandaan yang lebih dari sekali
Rumus :
TBE
= ( 1 + r / m)m – 1
C.
Macam-Macam
Investasi
Ada beberapa jenis atau
macam investasi. Banyak orang yang hanya tahu tentang investasi dan belum
mengerti tentang investasi yang sebenarnya. Supaya anda juga lebih tahu dan
mengerti tentang investasi , Anda bisa lebih tahu dan mengerti tentang
investasi, anda bisa membaca beberapa tulisan di bawah ini. Ada beberapa cara
jenis atau macam investasi. Jenis atau macam investasi ada di bawah ini.
Dalam berinvestasi,
secara umum ada dua macam jenis aset, yaitu aset riil dan aset financial. Aset
riil dan aset financial sama-sama bisa dipertimbangkan sebagai sarana investasi
dalam rangka mencapai tujuan keuangan yang Anda inginkan. Dalam berinvestasi ,
ada beberapa yang harus diingat bahwa selalu ada risiko akan kehilangan moda.
Oleh karena itu, sangat perlu mengetahui dengan benar aset-aset yang cocok Anda
pilih untuk berinvestasi sesuai keinginan dan kebutuhan anda.
·
Aset Riil
Aset
riil merupakan aset yang memiliki wujud. Misalnya yaitu tanah, emas, rumah, dan
logam mulia yang lain. Berinvestasi di aset riil merupakan hal yang umum
dilakukan. Misalnya Banu membeli rumah, dan kemudian menyewakannya kepada pihak
lain sehingga memperoleh pendapatan setiap bulan. Belum lagi ketika rumah itu
selesai disewa dan harganya naik, Banu bisa menjualnya dan memperoleh
keuntungan. Banu akan memperoleh banyak keuntungan dari hasil investasi di aset
riil ini. Meskipun harganya bisa naik-turun, tetapi dalam jangka panjang
nilainya cenderung akan semakin meningkat.
·
Aset Finansial
Aset finansial yaitu aset yang wujudnya tidak
terlihat, tetapi tetap memiliki nilai yang cukup tinggi. Pada umumnya aset
finansial ini terdapat di dunia perbankan dan juga di pasar modal. Di Indonesia
dikenal dengan Bursa Efek Indonesia. Beberapa contoh dari aset finansial
misalnya instrumen pasar uang, saham, reksa dana dan obligasi.
Jenis-jenis atau
macam-macam investasi
a. Reksadana
Reksa
dana yaitu wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat yang
dikelola oleh badan hukum yang bernama Manajer Investasi untuk kemudian
diinvestasikan ke aset finansial lainnya. Dana itu biasanya disimpan di bank
penyimpanan yang disebut dengan bank kustodian. Reksa dana adalah solusi bagi
orang yang ingin berinvestasi dalam banyak aset namun memiliki dana yang
terbatas. Hal ini dimungkinkan karena dana yang dihimpun dari banyak pihak
cukup besar untuk kemudian dapat diinvestasikan pada saham, obligasi dan
instrumen pasar uang sesuai dengan kebijakan dari Manajer Investasi.
Selain itu, reksa dana
juga merupakan solusi bagi Anda yang memiliki keterbatasan dalam pengetahuan
dan informasi dalam melakukan analisis investasi, serta bagi Anda yang tidak
mempunyai cukup waktu untuk mengawasi pergerakan harian saham dan obligasi.
b. Mata uang asing
Segala macam mata uang
asing biasanya dapat dijadikan alat investasi. Investasi dalam mata uang asing
ini lebih beresiko dibandingkan dengan investasi lain seperti saham, karena
nilai mata uang asing di Indonesia menganut sistem mengambang bebas (free
float) yaitu benar-benar tergantung pada permintaan dan penawaran di pasaran.
Di Indonesia mengambang bebas membuat nilai mata uang rupiah sangat fluktuatif.
c.
Properti
Investasi dalam
properti yaitu investasi dalam bentuk tanah atau rumah.
Keuntungan yang dapat
diperoleh dari properti ada dua macam yaitu:
(a) Menjual properti
itu dengan harga yang lebih tinggi.
(b) Menyewakan properti
tersebut ke pihak lain sehingga memperoleh uang sewa dari penyewaan itu.
d.
Saham
Saham ialah kepemilikan
atas sebuah perusahaan tersebut. Dengan membeli saham di suatu tempat, berarti
orang yang memiliki saham sama halnya dengan membeli sebagian perusahaan
tersebut. Apabila perusahaan tersebut mengalami keuntungan, maka pemegang saham
biasanya akan memperoleh sebagian keuntungan yang disebut deviden. Saham itu
juga bisa dijual kepada pihak lain, baik dengan harga yang lebih tinggi yang
selisih harganya disebut dengan capital gain maupun lebih rendah daripada kita
membelinya yang selisih harganya disebut capital loss. Jadi, keuntungan yang
bisa diperoleh dari saham ada dua jenis yaitu capital gain dan deviden.
e.
Emas
Emas merupakan barang
berharga yang paling diterima di seluruh dunia setelah mata uang asing dari
negara-negara G-7 (sebutan bagi tujuh negara yang memiliki perekonomian yang
kuat, seperti Amerika, Jepang, Jerman, Inggris, Italia, Kanada, dan Perancis).
Harga emas akan mengikuti kenaikan nilai mata uang dari negara-negara G-7.
Semakin tinggi kenaikan nilai mata uang asing tersebut, semakin tinggi pula
harga emas. Selain itu harga emas biasanya juga berbanding searah dengan
inflasi. Semakin tinggi inflasi, biasanya akan semakin tinggi pula kenaikan
harga emas. Seringkali kenaikan harga emas melampaui kenaikan inflasi itu sendiri.
f.
Obligasi
Obligasi atau
sertifikat obligasi ialah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah maupun
perusahaan, baik untuk menambah modal perusahaan ataupun membiayai suatu proyek
pemerintah. Karena sifatnya yang hampir sama dengan deposito, maka agar lebih
menarik investor suku bunga obligasi biasanya sedikit lebih tinggi dibanding
suku bunga deposito. Selain itu seperti saham kepemilikan obligasi bisa juga
dijual kepada pihak lain baik dengan harga yang lebih tinggi maupun lebih
rendah daripada ketika membelinya.
g.
Deposito di bank
Deposito di bank
merupakan suatu produk deposito yang hampir sama dengan produk tabungan, yang
membedakannya di sini adalah dalam melakukan deposito tidak bisa diambil dalam
waktu kapan saja sesuai keinginan, kecuali apabila uang tersebut sudah menginap
di bank selama jangka waktu tertentu (tersedia pilihan antara satu, tiga, enam,
dua belas, sampai dua puluh empat bulan, tetapi ada juga yang harian). Suku
bunga deposito biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan suku bunga tabungan.
Selama deposito itu belum jatuh tempo, uang pada deposito tersebut tidak akan
terpengaruh oleh naik turunnya suku bunga di bank.
DAFTAR PUSTAKA
Nopirin.
1986. Ekonomi Moneter 1. Yogyakarta:BPFE.
No comments:
Post a Comment